Penuntun Jiwa: renungan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Maret 2018

Kepastian Dan Keadilan Yang Sebenarnya Sudah Jelas Datang Dari-NYA



Lihatlah, bahwa terangnya siang dengan panasnya terik matahari ternyata tidak kan pernah mampu menyelinap untuk termenung pada sudut-sudut gelapnya malam, apalagi sampai membakar dinginnya malam yang larut.

Bahkan gelapnya warna langit yang dipantulkan oleh tarian-tarian awan mendung yang penuh dengan kegelisahan belum tentu berlaku bahwa saat itu dia akan menangis tuk meneteskan air hujan.

Dan rasakan juga bahwa air hujanpun biasanya tidak sampai berpanjangan, karena pasti akan segera hanya meninggalkan gerimis yang selalu setia menjadi penyejuk dari panasnya matahari sampai akhirnya menemukan waktu yang tepat untuk meredakan diri.

Begitulah kehidupan manusia, bahwa kesenangan dan kebahagiaan orang lain tidak akan mampu untuk menghentikan dan menghalau kesusahan dan kesedihan yang sedang kita rasakan, tetapi walau dirundung susah dan kesedihan tidak mesti kan selalu berkepanjangan.

Perasaan senang dan bahagia pun tidak berlaku, bahwa dia akan datang dengan begitu gagah untuk menghibur dan menyapa hati seseorang di setiap waktu.

Tetapi waktu yang berlalu tidak mungkin mampu untuk kita cegah, bila datangnya ternyata hanya untuk membawa kesusahan. Dan juga tidak mungkin kita mampu membujuknya agar membawa kebahagiaan dan kedamaian seperti apa yang kita impikan.

maka janganlah putus harapan jika waktu-waktu yang selalu berputar menghampiri kita ternyata hanya sekedar menyampaikan cobaan dan ujian dengan meninggalkan bermacam kesedihan dan kesusahan. Karena pada gilirannya nanti kepastian waktu akan datangnya kesenangan dan kebahagiaan yang Allah berikan akan segera datang menghampiri dan menyelimuti kehidupan kita.

Tetapi ingat, bahwa ketika datangnya waktu ternyata membawa rasa senang dengan begitu banyak kenikmatan yang kita rasakan, maka janganlah terlena karena dengan berpuasa diri karena terlalu gembira, tetapi hendaknya sambutlah semua itu dengan mengucap syukur Alhamdulilah atas karunia yang Allah Subhanahuwata'ala telah berikan kepada kita.

Begitulah keadilah Tuhan kepada makhluk-makhluknya, yang sudah jelas kepastiannya, walau terkadang kita tak pernah menyadarinya, tetapi tak mungkin bisa dihindari.

Karena pada hakekatnya semua diciptakan berpasang-pasangan, ada malam pasti ada siang, perasaan senang dan susah, kebahagiaan dan kesedihan akan selalu berdampingan dan menunggu waktu untuk digilir-gilirkan.

Karena Ia kan datang silih berganti dengan sapaan yang tak disangkakan, dengan lambaian yang tidak terduga, semua akan berlaku sama terhadap kita. Maka harus dapat dicerna sebagai tanda bahwa ada yang menciptakan, sehingga harapan kepada Tuhan tidak ada putus-putusnya.

Di waktu senang janganlah terlena dengan berpuas diri, tetapi   hendaklah mensyukuri dengan selalu ingat kepadaNya, sehingga di waktu susah akan ada harapan yang siap untuk ditumbuhkembangkan.

Dan semua berlaku sebagai pelajaran hidup bahwa hikmah dari apa yang telah kita rasakan agar supaya Tuhan selalu dikenang

Karena Tuhan adalah tempat bergantungnya harapan dan pengabul do'a-do'a bagi setiap insan yang benar-benar ingin mengerti akan makna arti kehidupan yang sebenarnya.

Kamis, 08 Maret 2018

Nasehat Murid Nabi Isa As

Pada masa khalifah Umar, wilayah Qadisiyah yang termasuk kota besar di Persia (Iran dan Irak sekarang ini) ditaklukan dan Sa’d bin Abi Waqqash, salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga ketika hidupnya, menjadi Amirnya. Setelah beberapa waktu lamanya, Umar memerintahkan Sa’d mengirim sahabat Nadhlah bin Muawiyah untuk menaklukan Hulwan, masih termasuk wilayah Persia lainnya.

Dengan 300 orang tentara berkuda, Nadhlah melakukan pengepungan Kota Hulwan beberapa waktu lamanya sehingga mereka menyerah, menyatakan takluk kepada Madinah. Nadhlah kembali ke Qadisiyah dengan membawa jizyah dan ghanimah yang cukup banyak. Di tengah perjalanan, mereka singgah di suatu dataran di bawah pegunungan karena telah masuk waktu shalat. Nadhlah berdiri melantunkan adzan, tetapi di sela-sela jawaban adzan dari anggota pasukannya, terdengar suara lain dari atas gunung yang menimpali suara adzannya, dan mereka semua mendengarnya cukup jelas.

Ketika ia melantunkan : Allahu Akbar Allahu Akbar (2x), terdengar suara jawaban, “Engkau telah mengagungkan Dzat Yang Maha Besar, wahai Nadhlah!!”

Ketika ia melantunkan : Asyhadu allaa ilaaha illallaah (2), terdengar suara jawaban, “Itu adalah kalimat ikhlas, wahai Nadhlah!!” 

Ketika ia melantunkan : Asyhadu anna muhammadar rasuululaah (2), terdengar suara jawaban, “Wahai Nadhlah, dia (Nabi Muhammad SAW itu) adalah orang yang diberitahukan Nabi Isa kepada kami!!”

Ketika ia melantunkan : Hayya ‘alash sholaah (2x), terdengar suara jawaban, “Sungguh beruntunglah orang yang mengerjakannya secara istiqomah!!”

Ketika ia melantunkan : Hayya ‘alal falaah(2x), terdengar suara jawaban, “Sangatlah beruntung orang yang memenuhi ajakan Nabi Muhammad SAW, itu adalah jaminan bagi umat Muhammad SAW!!”

Ketika ia melantunkan : Allahu Akbar Allahu Akbar, laa ilaaha illallaah , terdengar suara jawaban, “Kamu benar-benar ikhlas wahai Nadhlah, sungguh Allah akan mengharamkan jasadmu dari api neraka!!”

Selesai adzan mereka sempat dicekam ketakutan oleh suara tersebut, walau perkataan ghaib itu membenarkan keislaman dan apa yang sedang mereka lakukan. Maka Nadhlah sebagai pimpinan rombongan pasukan itu berkata, “Wahai hamba Allah, siapakah engkau? Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadamu. Apakah engkau malaikat, jin atau hamba Allah lainnya?? Engkau telah memperdengarkan suaramu kepada kami, maka tunjukkanlah bentuk tubuhmu!! Aku adalah tentara Allah, balatentara Rasulullah SAW, dan balatentara Umar bin Khaththab….!!”

Tiba-tiba muncul seseorang yang sangat tua, berambut dan berjenggot putih, memakai pakaian bulu yang sangat sederhana, dan berkata, “Assalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh!!”

Nadhlah dan kawan-kawannya berkata, “Wa ‘alaikassalam warahmatullaahi wabarakaatuh, siapakah engkau ini? Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepadamu!!”

Orang tua itu berkata, “Aku adalah Zarnab bin Bar’ala, murid dan orang yang sangat dipercaya oleh Nabi Isa. Aku ditempatkan di gunung ini dan didoakan Nabi Isa panjang umur hingga waktunya beliau turun lagi ke bumi dari langit…!!”

Nadhlah dan kawan-kawannya terheran-heran mendengar perkataannya itu. Kalau melihat begitu tuanya, bisa jadi memang benar perkataannya itu. Tetapi tampak sekali kalau dia masih sangat kuat dan kokoh di balik penampilan ketuaannya, tidak ada tanda-tanda kelemahan sama sekali. Orang tua itu berkata lagi, “Karena aku tidak bisa bertemu langsung dengan Rasulullah SAW, begitu juga dengan Umar bin Khaththab, maka sampaikanlah salamku kepadanya, dan sampaikanlah ucapanku ini kepadanya….!!”

Zarnab berkata lagi, “Wahai Umar, bekerjalah yang keras, karena sesungguhnya hari kiamat telah sangat dekat. Dan sampaikanlah kepada umat Muhammad SAW, jika nanti telah terjadi peristiwa-peristiwa di antara mereka, apa-apa yang akan aku sampaikan, hendaklah mereka lari, hendaknya mereka menghindari sejauh-jauhnya, jangan sampai terjatuh kepada hal-hal itu…”

Peristiwa yang dimaksudkan Zarnab, yang adalah merupakan tanda-tanda makin dekatnya kiamat, dan jangan sampai kita terjatuh dan terperangkap di dalamnya, adalah :

  • Jika laki-laki senang dengan laki-laki, dan wanita senang dengan wanita. Maksudnya bersikap homoseksual atau lesbian, seperti yang terjadi pada kaum Nabi Luth AS. 
  • Jika orang-orang senang bernasab kepada orang yang bukan leluhurnya, nasabnya palsu. 
  • Jika orang yang tua tidak menyayangi yang muda, dan orang-orang muda tidak mau menghormati yang tua.Jika orang-orang telah meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar. 
  • Jika orang-orang yang pandai (ulama) belajar dan mengajarkan ilmunya semata-mata untuk mencari kekayaan dunia.
  • Hujan turun di musim kemarau, dan kemarau memanjang hingga di musim hujan. 
  • Anak-anak menjengkelkan orang tua, bersikap kurang ajar dan sedikit sekali orang yang mempunyai budipekerti yang baik (ber-akhlaqul karimah). 
  • Orang-orang berlomba-lomba mendirikan bangunan dan rumah. 
  • Lebih senang mengikuti (mengumbar) hawa nafsunya, bahkan menjual agama demi keuntungan duniawiah semata. 
  • Menganggap ringan masalah pembunuhan, dan menjual hukum demi kepentingan pribadi. 
  • Senang memutuskan silaturahmi.; 
  • Menghiasi Mushaf-mushaf (Al Qur’an), dan memperindah masjid-masjid.  
  • Suap menyuap dan riba menyebar di mana-mana.; 
  • Orang-orang senang dipuji-puji, termasuk wanitanya, dan mereka (kaum wanita) bepergian kemana-mana dengan berkendaraan sendiri.


Setelah itu Zarnab bin Bar’ala mengucap salam dan berlalu pergi menuju pegunungan darimana dia datang, yang dalam sekejab saja ia hilang dari pandangan mata.

Usai shalat, Nadhlah segera memerintahkan pasukan segera kembali ke Qadisiyah dan menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada Sa’d bin Abi Waqqash, pemimpinnya. 

Sa’d sangat tertarik dengan pesan atau nasehat yang diberikan oleh Zarnab, yang sepertinya mirip sekali dengan pesan atau pengajaran Nabi SAW tentang tanda-tanda akhir zaman yang pernah didengarnya. Ia ingin bisa bertemu dan mendengar langsung pengajaran itu dari murid Nabi Isa tersebut, maka ia membawa 4.000 orang pasukan yang dipimpinnya menuju dataran di bawah pegunungan tersebut.

Empatpuluh hari lamanya mereka tinggal di bawah pegunungan itu, dan shalat lima waktu didirikan dengan berjamaah, dengan adzan yang dikeraskan, termasuk oleh Nadhlah. 

Tetapi tidak pernah ada jawaban atau suara sahutan seperti yang dialami Nadhlah sebelumnya. Kalau tidaklah peristiwa itu dialami dan disaksikan langsung oleh 300 orang pasukan berkuda yang mengikutinya, pastilah Nadhlah dianggap hanya berbohong atau mengigau saja. 

Mungkin Peristiwa itu hanya kemuliaan dan keutamaan yang khusus diberikan Allah kepada Nadhlah, sehingga seorang sahabat yang lebih utama seperti Sa’d bin Abi Waqqash tidak bisa ‘mencontoh’nya. 

Memang hak prerogatif Allah untuk memberikan keutamaan dan kekhususan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, yang tidak bisa diperoleh walau mungkin kita telah mencontoh amalan istiqomahnya, bahkan dengan kualitas yang lebih baik. 

Wallahu A’lam.

Jumat, 02 Maret 2018

Mengeluh Dan Menggerutu Bukanlah Solusi Pemecah Masalah

Mengeluh hanya akan membuat keadaan menjadi bertambah susah.


Menggerutu bukan jaminan bahwa kesengsaraan akan sirna.


Ingatlah, hanya kepada Allah kita bersandar dan memohon pertolongan.




Dalam perjalanan kehidupannya, manusia kerap kali di terjang masalah dari yang ringan sampai yang berat, dari yang hanya sesekali sampai yang bertubi-tubi, dari yang hanya celaka biasa sampai yang binasa. Dan sering kali juga manusia tersesat tanpa arah, melewati jalan menuju kesusahan dan disebabkan oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah seringnya mengeluh karena tidak punya pondasi iman yang kuat.
Ketetapan adalah ketetapan, dan datangnya masalah karena musibah yang menyebabkan kesedihan itu adalah ketetapan-Nya. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang menginginkan hidup susah.

Tapi bagaimana ketika kita diberi kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan dari alam yang melimpah?

Seringkali ketika kita mendapatkan kenikmatan dari alam yang melimpah justru kita malah melupakan sang pembuat semesta alam. Kita tidak lagi mempedulikan rasa syukur yang seharusnya kita panjatkan kepada-Nya.

Terus bagaimana ketika bencana datang menerjang dengan diiringi musibah  dan masalah yang melanda serta kebahagiaan menjelma menjadi kesusahan?

Ternyata manusia memborong sejuta keluhan, menggerutu dalam kehampaan.

"Kenapa bisa begini"
"Kenapa bisa begitu"
"Kenapa jadi begini"
"Kenapa jadi begitu"

Dan juga memohon sejuta permintaan dalam keputusasaan, berharap dikabulkan sesuai keinginan dalam kenyataan.

"Perkenankan yang ini ya Tuhan"
"Kabulkanlah yang ini ya Tuhan"
Dan itu pun  hanya dengan satu kali mengucap rasa syukur.

Dan apakah ketika musibah, kesusahan, kesedihan datang melanda, kita hanya begitu saja pasrah dalam keputusasaan?

Tentu saja tidak, karena tidak semudah itu dalam menghadapi kesedihan dalam keputusasaan beban kita akan hilang.

Justru dengan datangnya musibah, kesusahan dan kesedihan yang menimpa manusia itu akan memperlihatkan betapa kesombongan, keangkuhan dan keserakahan tidak ada artinya. Kewajiban yang telah ditinggalkannya, akan kembali untuk dilaksanakan. Dan keimanan seseorang akan kembali ditancapkan tanpa harus mengeluh dan menggerutu apalagi berputus asa yang sama sekali tidak ada manfaatnya.

Banyak ayat-ayat suci Al-Qur'an dan juga keyakinan yang lainnya yang mengajarkan bahwa keputusasaan adalah sesuatu yang amat buruk dan harus di hindari.

Sebenarnya inti dari semua masalah adalah agar manusia semakin memahami fitrahnya, memahami apa yang harus di cari selama hidup.

Lantas bagaimana dengan mereka yang tertimpa kesusahan dan kemiskinan serta kepungan kesedihan dalam hidupnya?

Bukan hanya ritual ibadah semata yang di jelas, Al-Qur'an sebagai pegangan hidup seorang muslim sebenarnya telah menjelaskan banyak hal tentang kehidupan manusia, seperti;
Ekonomi, perdagangan, keluarga, pribadi ideal seorang muslim hingga hal-hal yang berkenaan dengan negara pun ada di dalamnya.

Terdapat pula ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang keluhan-keluhan utama, ketika manusia mendapat ujian dengan datangnya musibah dan kesusahan hidup.

Dan ayat-ayat yang berkenaan dengan hal tersebut diantaranya?





Kapan ujian ini akan berakhir?


Ujian yang merupakan cara terbatas untuk mengukur kemampuan dan menilai seberapa besar kesabaran seseorang, telah disebutkan dalam Al-Qur'an

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "kami telah beriman", sedang mereka tidak di uji lagi? (QS. Al-Ankabuut: 2)
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahu orang-orang yang bener dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-'Ankabuut: 3)


Kapankah keinginan ini akan tercapai?


Keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu agar dapat memilikinya, walau bila keinginan tersebut tidak tercapai sebenarnya tidak mengganggu kelangsungan hidupnya, tetapi dengan sifat keserakahannya itu seseorang akan terus berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya tanpa mengetahui baik buruknya dan bagaimanapun caranya.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS. Baqarah: 216)


Apakah aku mampu menghadapi cobaan ini?


Ujian atau cobaan dapat menjadikan kebaikan, tetapi dapat pula menjadi keburukan. Dan itu tergantung dari masing-masing individu dalam menghadapinya.
Allah 'Anda ajaklah akan menguji setiap hambanya dengan kebaikan, agar di selidiki seberapa rada syukurnya serta diuji dengan sesuatu yang tidak di sukai agar diselidiki seberapa besar kesabarannya dalam menghadapi ujian tersebut agar terbuktikan.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang ya diusahakannya dan diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum jika kami, jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup aku memukulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatullah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(QS. Baqarah: 286)


Kenapa hidupku jadi begini?

Frustasi adalah suatu harapan yang diinginkan, tetapi harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak terimanya hati dan pikiran dengan kenyataan tersebut.
Dan frustasi bisa tejadi bila tujuan yang hampir selesai mendapat rintangan.
Misalnya saja putus dengan pacar, perceraian, masalah kantor, masalah sekolah, atau masalah yang tidak kunjung selesai.

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.(QS. A-Li-'imraan: 139)





Sanggupkah aku menghadapi semua ini?


Kadang kita dihadapkan terhadap sebuah masalah yang membuat kita kehilangan motivasi atau semangat. Yang lebih parah lagi adalah saat kita menjadi pesimis dan menyerah. Dan yang ada tinggal keluhan, umpatan, dan hujatan yang bukan saja tidak menyelesaikan masalah, tetapi justeru memperparah dan memperburuknya.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (QS. Baqarah: 45)



Apa yang aku dapatkan dengan semua ini?


Kebutuhan manusia selama hidup di dunia ini cukup kompleks. Namun, keinginan manusia jauh lebih kompleks karena apapun yang kita butuhkan, pasti kita menginginkannya. Padahal apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan.
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta meraka dengan memberikan surga bagi mereka. Mereka berpegang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 111)



Kenapa harapanku sia-sia?


Harapan adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan datangnya sesuatu yang diinginkan akan didapatkan, atau suatu kejadian yang akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan adalah masih berbentuk abstrak, tidak nampak, tidak berbentuk, namun diyakini bahkan terkadang di batin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seorang atau sesuatu. Dan pada prakteknya banyak orang menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdo'a atau berusaha.

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".(QS. At-Taubah: 129)



Apakah aku sanggup menjaganya


Ketika manusia manusia diberi amanah dari Tuhannya dengan melimpahnya harta benda, terkadang melalaikan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan melupakan perintah-Nya. Tetapi pada saat diuji dengan kemiskinan yang seharusnya bisa menjadi cerminan untuk intropeksi diri,  justru semakin tidak tahan diri, dia tidak sanggup menjaga diri dan menjaga keimanannya dengan mempertaruhkan akidahnya.

أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya". (QS. Yusuf: 12)



Dan segudang serta sejuta pertanyaan lainnya, yang kesemuanya dapat di jawab oleh sang pencipta alam semesta.

Cukup jelaslah bahwa Allah yang memberi cobaan permasalahan,tetapi juga yang memberikan pertolongan dan jawaban.

Dan hanya kepada Allah manusia menyandarkan hidupnya.

Rabu, 21 Februari 2018

Doa Paling Dasyat Yang Banyak Orang Tidak Tahu



Ketika orang ditanya do'a apakah yang sering dibaca, yang membuat dirimu tiap hari pasti akan selalu membacanya.

Banyak yang menjawab dengan jawaban yang tidak pas, karena begitu seringnya kita mengucapkannya tanpa sadar bahwa bacaan itu adalah sebuah do'a maha dasyat.

Mengapa bisa sampai sedahsyat itu?

Dan mengapa justru kebanyakan dari kita malah tidak tahu?

Karena do'a tersebut mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat, serta dibaca minimal 17 kali setiap hari disaat sedang mengerjakan kewajiban shalat lima waktu, maupun shalat sunah lainnya

Seperti apa sih Do'a tersebut?

Ya , Do'a itu adalah

" DO'A YANG SELALU DIUCAPKAN KETIKA SEDANG DUDUK DIANTARA DUA SUJUD".

Lantas bagaimana maknanya?

Mari kita bersama-sama kaji maknanya :


  • ROBIGHFIRLII.

"Wahai Tuhan ampunilah dosa ku."

Dosa adalah beban kehidupan yang telah kita ciptakan karena melalaikan kewajiban-kewajiban demi mengutamakan hawa nafsu, yang pada akhirnya hanya akan menyebabkan kita berat melangkah menuju Ridha Allah SWT.

Dosa adalah kotoran kita yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.



  • WARHAMNII.

"Sayangilah aku."

Kalau kita disayang Allah SWT, dengan mematuhi segala perintahnya sebagai kewajiban bagi kita, maka Hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih sayang Allah SWT, akan dapat dicapai semua cita-cita.

Dan dengan kasih sayang itu pula kita akan terbimbing dalam menjalani setiap kehidupan pada setiap hembusan nafas sebagai kenikmatan luar biasa yang tak ternilai dengan apapun.


  • WAJBURNII.

"Tutupilah kekuranganku."

Banyak sekali kekurangan dan ketidakberdayaan dalam menikmati karunia Ilahi sehingga jiwa kurang bersyukur, kurang sabar, kurang bisa menerima, mudah marah, pendendam dan lain-lain.

Kalau kekurangan kita ditutupi / diperbaiki Allah SWT, maka kita akan menjadi manusia bermartabat. (Al insan Kamil).



  • WARFA'NII.

"Tinggikanlah derajatku."

Kalau Allah sudah meninggikan derajat kita,
Maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.



  • WARZUQNII.

"Berilah aku rezeki."

Sebagai hamba, kita membutuhkan rezeki,
Allah mampu mendatangkan rezeki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.



  • WAHDINII.

"Berilah aku petunjuk / bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan."

Kita tidak hanya minta petunjuk / hidayah yang berkaitan dengan agama, tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang keliru.



  • WA'AAFINII.


"Berilah aku kesehatan."

Apabila kita sehat, kita bisa menambah kebaikan dan manfaatnya serta tidak menjadi beban orang lain.



  • WA'FUANNI.

"Maafkan aku".

Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan.
Kita awali do'a ini dengan mohon ampun, dan kita akhiri dengan permohonan agar catatan dosa kita dihapus.

Sehingga kita benar-benar bersih dan bisa seperti bayi yang baru lahir.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Memerintahkan kita untuk mbaca do'a itu.

Rasulullah Shalallahu'alaihi wasalam,
Menceritakan kepada kita bahwa do'a tersebut pasti terkabul.


Tapi masalahnya :

"DIMANA HATI DAN PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO'A ITU ?"

Jadi bacalah dan berdoalah dengan khusuk / faham artinya.


Wallahu a'lam bish showab.


Semoga bermanfaat.

Senin, 19 Februari 2018

Minuman Keras Dan Sepuluh Masalah Yang Tercela Didalamnya

Apasih minuman keras itu?

mengapa begitu memabukkan dan dilarang oleh agama?

Menurut wikipedia Minuman keras, minuman suling, atau spirit adalah minuman beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan ethanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran.



Minuman keras sangat dilarang oleh agama, karena akan selalu merugikan orang lain, sehingga tidak ada manfaat baik yang dapat diambil dan yang ada hanya keburukan atau mudharatnya yang ditimbulkan dari minuman keras.


Seperti firman Allah dibawah ini;


وَمِنْ ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ وَالْأَعْنَابِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. 
(QS. An-Nahl: 67)

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, 
(QS. Al-Baqarah: 219)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
(QS. An-Nisaa': 43)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
(QS. Al-Maidah: 90)


" apabila seseorang itu berbuat zina atau minum arak, maka keluarlah dari padanya iman dan iman itu diatas kepalanya seakan-akan merupakan bayang-bayang / lindungan / payung; dan bila telah selesai  melakukan keduanya maka imannya akan kembali lagi kepadanya" (Hadits diriwayatkan oleh Bukhaary)
Maka jauhilah minuman keras, karena didalamnya ada sepuluh masalah yang tercela;


1. Kedudukannya seperti orang gila


Apabila seseorang minum minuman keras, maka bisa kita lihat kedudukannya dan tingkahnya yang seperti orang gila. Bahkan pada akhirnya hanya akan menjadi bahan tertawaan orang bahkan anak kecil. Dan bagi orang intelek atau orang berakal, peminum minuman keras akan tercela kelakuannya.


2. Hilang akal


Bila sudah seperti orang gila, orang yang minum minuman keras akal sehatnya akan hilang dan tidak terlihat lagi, sebab dia sudah tidak bisa berpikir dengan jernih.


3. Timbulnya permusuhan


Orang yang gemar minum minuman keras, biasanya akan mudah sekali tersinggung dan ucapannya juga asal tanpa kontrol sehingga mudah sekali menyulut permusuhan antar sesama kawan.


4. Ingatan akan terhalang


Minuman keras yang didalamnya terdapat zat yang mampu menekan syaraf pusat, sehingga ingatannya juga akan terhalang. Sehingga ingatan akan Allah, berdzikir serta mengerjakan shalat tidak pernah terpikirkan sama sekali.


5. Mendorong berbuat zina


Orang yang minum minuman keras, cenderung akan melakukan hal-hal buruk, yang dipikirkannya hanya kenikmatan. Dan juga termasuk kenikmatan syahwat, sehingga dengan mudah mendorongnya untuk melakukan perbuatan zina.


6. Kunci segala perbuatan jahat


Orang yang minum minuman keras akal sehatnya akan hilang, dan hanya bayangan-bayangan kenikmatan duniawi saja yang selalu diutamakan. Sehingga akan melakukan apa saja dalam bentuk kejahatan demi mencapai apa yang diinginkannya.


7. Mudah menyakiti


Orang yang minum minuman keras biasanya tidak akan memandang kawan maupun saudara. Baginya siapa saja yang menghalangi keinginannya akan disakitinya tanpa pandang bulu.


8. Hukuman berat yang akan diterimanya


Menurut hukum-hukum Islam bahwa siapa saja yang minum minuman keras, maka wajib hukumnya untuk di had ( dihukum delapan puluh jilidan/pukulan).
Dan jika tidak dijilid/dipukul didunia, maka dia akan dihukum diakhirat dengan cemeti dari api neraka, dan menerima hukuman itu dihadapan orang banyak serta disaksikan para ayah dan teman-temannya.


9. Penyebab ditutupnya pintu langit


Orang yang minum minuman keras tidak akan pernah sadar apa yang diucapkannya, sehingga segala do'a dan amal baiknya tidak akan pernah tulus dari hati, sehingga tidak akan pernah diterima karena tertutupnya pintu langit.


10. Membahayakan kehidupan akhirat


Orang yang minum minuman keras, imannya bisa saja dicabut ketika mati, dan segala siksa akan diterimanya. Semua penyebabnya adalah dunia sebelum matinya, dan juga harus dipertanggungjawabkan diakhirat nanti.


Maka jika anda adalah orang yang berakal, tidak semestinya memilih kelezatan yang hanya sedikit dan sesaat daripada kenikmatan akhirat yang banyak dan selama-lamanya.


Semoga bermanfaat..

Hati-Hati Dengan Sikap Dan Perhatian Yang Dapat Memperdaya Kita


Hati-hatilah ketika berada pada posisi dimana kehidupan kita sangat berkecukupan, pada saat itulah bermacam-macam orang akan mendekat dengan mengatas namakan teman dan sahabat yang paling baik. 

Mereka akan bersikap perhatian dan mengutarakan segala sanjungan serta segala pujian seolah-olah menjadi teman yang siap membantu dimana saja dan kapan saja serta apa saja yang kita butuhkan. 

Apa yang mereka katakan terlihat sangat memukau sehingga hati kita akan merasa bangga dan tersanjung dengan segala tarian lidah yang begitu lincah memercikkan suara-suara yang indah didengar. 

Itu semua hanyalah permainan kehidupan dengan segala umpan perangkap agar kita sangat menguntungkan mereka. 

Namun, bagaimana ketika kita kehidupan kita benar-benar dalam kesengsaraan dengan berbagai macam kekurangan dari segi ekonomi? 

Apakah mereka yang tadinya mendekat akan terus disamping kita dan membantu kehidupan kita? 

Sebenarnya mereka hanyalah serigala berbulu domba yang hanya mengincar keuntungan semata tanpa ada keikhlasan ketika berada dekat dengan kita, diwaktu kita benar-benar berada diatas mereka. 

Dan inilah sikap perhatian yang akan sering kita jumpai ketika kehidupan kita sangat berkecukupan dengan barmacam-macam rizki yang melimpah. 

Diantara sikap dan perhatian tersebut ada lima yang sangat dominan menyertai segala tingkah laku mereka dengan segala jilatan lidah yang terkadang menutupi mata hati kita; 


1. Bersikap baik pada saat tertentu selama menguntungkan


Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil hati kita dengan selalu mengutamakan sikap yang baik agar kita mau mempercayainya. 

Sehingga tujuan utama dari maksud mereka mudah diraih. Tetapi lain halnya ketika kita sedang kekurangan, maka mereka akan segera menyingkir secara halus. 

Dan ketika kita membutuhkan pertolongannya, maka akan ada seribu alasan bahwa tidak ada waktu untuk membantu kita. 

Maka sikap dan perhatian yang baik hanya akan mereka lakukan disaat menguntungkan. Dan bila sudah tidak menguntungkan lagi merekapun akan menjauh, seolah-olah sudah tidak kenal dengan kita lagi. 


2. Sering sekali memuji tanpa memperdulikan situasi


Sikap dan perhatian yang penuh terhadap kita dari seseorang disaat kita sedang sukses, biasanya akan dibarengi dengan pujian dan sanjungan yang membuat melambung hati kita. 

Mereka akan menggunakan keahlian dan kecerdasan dalam merangkai kata-kata pujian dengan selalu menganggap diri kita hebat dan luar biasa. 

Bahkan dalam mengungkapkan pujian dan sanjungan tidak lagi mempedulikan situasi dan kondisi, setiap saat mereka tidak akan berhenti membuat hati kita merasa bangga, padahal hanya dilidah saja dan tidak akan keluar dari ketulusan hati. 

Yang terpenting bagi mereka para penjilat adalah bahwa kita akan selalu dekat dengannya dan berharap membawa keberuntungan harta dan benda bagi kehidupan mereka. 


3. Tidak akan pernah menolak


Setiap orang yang sedang berusaha mendekat dengan kita, disaat kita sedang sukses akan selalu mempergunakan waktu sebaik mungkin agar bisa menjadi teman terbaik, seolah-olah biar senang maupun susah akan selalu memberi bantuan yang terbaik ketika kita membutuhkannya. 

Padahal itu hanya bualan saja, karena tidak mau kita menjauhinya, dan apapun yang kita perintahkan akan selalu dikerjakannya dengan sesegera mungkin. 

Mereka tidak akan berani menolak apa yang kita perintahkan, karena itu adalah kesempatan dalam menunjukkan bakti dan setia kepada kita, itu hanya dilakukan ketika kita menjadi orang sukses dengan jabatan tinggi dan berlimpah harta. 

Bagaimana bila kita sedang sengsara? Mereka pasti akan menghilang begitu saja. 


4. Suka membandingkan dan mengunggulkan


Orang yang selalu memberi perhatian penuh dengan segala sikap kebaikannya kepada kita disaat kita menjadi orang sukses, biasanya akan selalu mengunggulkan diri kita dihadapan orang banyak. 

Bahkan terkadang mereka tidak segan-segan menyudutkan seseorang serta membanding-bandingkangkan kelebihan yang kita miliki dengan orang yang mereka tidak sukai. 

Dan lebih parahnya lagi, mereka akan dengan sesuka hati meremehkan dan orang-orang yang dianggap menjadi saingan kita. 

Terus bagaimana ketika kita sedang terpuruk? 

Ternyata suara emasnya ketika memuji dan menjunjung kelebihan kita tidak mungkin terdengar lagi. 


5. Penampilannya penuh percaya


Bagi sipemberi perhatian yang penuh dengan sikap yang selalu terpuji kepada kita disaat kita sukses, penampilan  bagi mereka adalah segalanya. 

Sebab mereka akan selalu memberi kesan yang paling baik dihadapan kita dengan segala penampilan yang memukau agar kita tertarik terhadap mereka. 

Bagaimana ketika kita sedang dalam kesusahan?

Mereka biasanya juga akan berpenampilan apa adanya dihadapan kita, bahkan mereka akan memperlihatkan kesusahan yang lebih dari kita, seakan-akan tidaklah mampu ketika kita meminta bantuannya. 

Lantas bagaimana kita menyikapi orang-orang tersebut? 

Yang perlu kita lakukan adalah, kita harus punya pedoman hidup, bahwa kita tanpa mereka juga akan tetap sukses, berilah perhatian seadanya saja. 

Jangan pernah terbujuk dengan suara emasnya yang penuh dengan kepalsuan dan jauh dari keikhlasan. 

Berhati-hatilah dengan segala pesona yang ditebarkannya dihadapan kita, agar kita tidak terpedaya oleh segala bentuk perhatian dan segala sikap yang penuh dengan kebaikan, sebab semua hanya semu. 

Ingatlah bahwa teman sejati adalah teman yang mampu menunjukkan kepeduliannya ketika kita sedang terpuruk dalam kesusahan. 

Semoga bermanfaat...

Selasa, 12 Desember 2017

Inilah Pintu-Pintu Masuknya Syetan Kedalam Diri Kita

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Hati manusia bagaikan benteng, sedangkan setan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita harus bisa menguasai benteng kita sendiri, bukannya benteng kita di kuasai oleh setan.

Jika kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu benteng kita agar tidak di kendalikan oleh setan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan setan sebagai jalan untuk menguasai benteng tersebut. 

Melindungi hati dari gangguan setan adalah wajib, oleh karena itu mengetahui pintu masuknya setan itu merupakan salah satu syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasai hati manusia.

Pintu tempat masuknya setan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki setan sebenarnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh setan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki setan itu adalah:


1. Marah

Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara setan. Bila manusia marah maka setan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan setan. Karena orang yang marah mudah membiarkan akal sehat dikuasai oleh emosi yang susah untuk dikendalikan.


2. Ambisi

Manusia bila ambisi tak terkendali dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta.
"Cintamu terhadap sesuatu, bila berlebihan bisa menjadikanmu buta dan tuli"

Mata yang bisa mengenali pintu masuknya setan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat ambisi yang membabi buta dan ketamakan yang terus menggerogoti hati, sehingga tidak bisa melihat mana yang dilarang dan diharamkan.
Saat itulah setan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.


3. Perut Kenyang

Rasa kenyang menguatkan syahwat dan menguatkan terjadinya kelalaian yang menjadi senjata setan.

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada setan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya.

Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Setan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.
Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? 
Setan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. 
Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab setan. Kemudian Nabi Yahya berkata:
Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.
Iblis berkata. Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
- Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
- Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
-Mengganggu ketaatan kepada Allah
- Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan
- Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
- Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani.


4. Cinta Perhiasan Dan Perabotan Rumah Tangga

Bila setan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.


5. Tergesa-gesa tanpa meneliti kembali

Rasulullah pernah bersabda: "Tergesa-gesa termasuk perbuatan setan dan hati-hati adalah dari Allah SWT". Allah berfirman: "Manusia diciptakan tergesa-gesa" dalam ayat lain ditegaskan: Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa. 

Mengapa kita dilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. 

Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka setan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.


6. Mencintai Harta

Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi setan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.


7. Fanatik Dengan Golongannya Dan Meremehkan Kelompok Lain.

Orang yang terlalu fanatik dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.

Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila setan menghiasi pada manusia bahwa kefanatikan itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.


8. Kikir Dan Takut Miskin.

Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin. 
Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata:
Sesungguhnya setan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku:
Aku perintahkan untuk ;

-mengambil harta dengan tanpa hak,
-menginfaqkannya dengan tanpa hak
-dan menghalanginya dari hak kewajibannya (zakat).

Sufyan berkata:
Setan tidak mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.


9. Memikirkan Dzat Allah

Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.


10. Suudzon Terhadap Orang Islam/ Ghibah.

Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. 
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

Rasulullah pernah bersabda: "Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.

Kalau ada orang yang selalu suudzon dan selalu mencari cela orang lain maka sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan tetapi orang munafik selalu mencari cela orang lain.


Itulah sebagian pintu-pintu masuknya setan untuk menguasai benteng hatinya.

Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mampu menghitung semua pintu masuknya setan ke dalam hati manusia
Sekarang bagiamana solusi dari hal ini?
Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan "Laa haula wa laa quwwata illa billah"? 

ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan setan adalah dengan menutup semua pintu masuknya setan dengan membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas.

Bila kita bisa memutuskan akar semua sifat tercela maka setan mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokoh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. 

Bila orang yang hatinya masih diliputi oleh akhlak tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan mampu menolak kehadiran setan. Oleh sebab itu Allah berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al AÂ’raaf [7]: 201)

Perumpamaan setan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun cuma menghardiknya dengan ucapan kita. 

Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan setan akan pergi hanya dengan dzikrullah. 

Syahwat bila menguasi hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki setan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian dari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka setan langsung lari. Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya: "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al AÂ’raaf [7]: 200)

Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya: "Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. 

Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah." (An Nahl [16] : 98-100)
Mengapa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka setan mengambil lereng selain yang dilewati Umar"? Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga setan tidak bisa mendekat. 
Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari setan dengan dzikrullah tapi mustahil setan akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang disukai setan yaitu syahwat, seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi diri dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan makanan yang kerasa dicerna. 

Taqwa adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka setan mendesak masuk seperti masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang masih kosong.


Allah SWT Berfirman :

Yang artinya:
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaaf [50]: 37)


Sekian, Semoga bermanfaat. Terima Kasih

Wassalamu'alaikum Warohmatullah Hiwabarokatuh

Jumat, 08 Desember 2017

Kelelahan Yang Penuh Berkah Dan Penuh Hikmah

Kelelahan demi Kelelahan akan selalu dirasakan setiap manusia yang selalu menjalani hidup. Tetapi jika semuanya dilakukan dengan penuh keikhlasan, maka semua kelelahan akan diganti dengan dengan keberkahan yang penuh hikmah. Dan diantara kelelahan tersebut adalah :


1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya

Pada dasarnya, kata jihad berarti "berjuang" atau "ber-usaha dengan keras", namun bukan harus berarti "perang dalam makna "fisik". Jika sekarang jihad lebih sering diartikan sebagai "perjuangan untuk agama", itu tidak harus berarti perjuangan fisik.

Jika mengartikan jihad sebagai "perjuangan membela agama", maka lebih tepat bahwa berjihad adalah perjuangan menegakkan syariat Islam. Sehingga berjihad haruslah dilakukan setiap saat selama seorang muslim masih hidup walaupun penuh dengan kelelahan.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. AT-Taubah:111)


‪2. Lelah dalam berda'wah/mengajak kepada kebaikan

Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.

Setelah diangkat menjadi rasul Allah SWT, Rasulullah SAW melakukan dakwah Islam baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan.  Beliau memulai dakwahnya kepada istrinya, keluarganya dan sahabat karibnya. Awalnya dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena situasi tak memungkinkan. Namun, setelah jumlah sahabat yang memeluk Islam bertambah banyak, dakwah  pun mulai dilakukan secara terang-terangan. 

Dan begitulah, betapa perasaan lelah akan segera menjangkiti ketika apa yang didakwahkan dengan tujuan baik ternyata banyak diabaikan.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fussilat:33)


‪3. Lelah dalam beribadah dan beramal sholeh

ketahuilah bahwa, manusia seluruhnya di muka bumi ini diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah, demikian pula tujuan jin diciptakan tidak lain adalah untuk meyembah Allah.

Allah berfirman,
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu (yaitu mengesaknKu).” (Adz Dzariyat 56)

Ibadah dilakukan oleh seorang muslimah karena kebutuhannya terhadap Allah sebagai tempat sandaran hati dan jiwa, sekaligus tempat memohon pertolongan dan perlindungan. Dan ketahuilah saudariku bahwa ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya amal seorang muslimah, di samping dia harus mencontoh gerak dan ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam ibadahnya.

“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien (agama) kepadaNya, dengan mentauhidknnya.” (Al Bayyinah 5)

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-'Ankabut:69)


‪4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui. merawat dan mendidik putra/putri amanah Illahi

Serang wanita yang mengandung lalu melahirkan anak hingga membesarkan sampai dewasa, akan memperoleh pahala sebesar ganjaran orang yang berpuasa dan berjihad di jalan Allah.

Jika tengah menyusui anaknya, maka malaikat dari langit akan memanggilnya dan akan dicukupkan pahala amal yang lampau dan akan datang.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Lukman:14)


‪5. Lelah dalam mencari nafkah halal

Lelah sudah pasti akan dirasakan oleh setiap laki-laki yang mengerjakan kewajiban sebagai kepala keluarga demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Dan semuanya jika dilakukan dengan penuh ikhlas dan Lilahitangalah maka pasti akan mendapatkan pahala.

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. Al-Jumu'ah:10)


‪6. Lelah mengurus keluarga

Begitupun seseorang yang sudah berumah tangga, maka pasti akan mengalami rasa lelah dalam mengurusi keluarganya.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahriim:6)


7‪. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu

Seorang pelajar memang harus benar-benar memperoleh ilmu yang akan mengantarkannya menjadi manusia sejati. Dan bagaimanapun kondisi seorang pelajar maupun seseorang yang sedang menuntut ilmu pasti akan merasakan kejenuhan yang luarbiasa sampai perasaan lelah yang akan menjangkiti setiap waktu. Tetapi bila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan Lilahitangalah, maka pasti akan memperoleh apa yang diinginkannya.

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS. A-Li'imraan:79)


‪8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit

Setiap manusia akan merasakan naik turunnya tingkat kehidupan. Dan kekacauan kebutuhan hidup pasti akan dirasakan seseorang yang sedang kekurangan akibat ditimpa kesusahan hidup. Dan hanya kelelahan dalam mencari penyambung hidup yang belum tentu mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi ketika ditambah cobaan dengan didatangkan rasa sakit yang pasti akan mengganggu dalam mencari sesuatu demi memenuhi kebutuhan hidup.

Tetapi jika dalam kekurangan itu selalu terselip rasa syukur kepada Allah Subhanahuwata'ala, maka akan ada hikmah dibaliknya yang akan membuat berkah selalu menyelimuti setiap langkahnya.

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (QS. Al-Baqarah:155)


Semoga semua kelelahan serta kepayahan yang telah kita rasakan menjadi bagian yang disukai Allah Subhanahuwata'ala dan Rasul-Nya..

Amin.. amin.. yaa Rabbal-'aalamiin

Kamis, 06 April 2017

Janganlah Iri Dengan Kehidupan Orang Lain

Assalamu'alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh




Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..

Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan, yang ada hanya kegembiraan, ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..

Aku melihat hidup saudaraku tenang dan damai tanpa ujian, ternyata ia begitu menikmati badai hujan dalam kehidupannya..

Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, seakan tidak ada kekurangan apapun, ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya..

Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, seakan tidak pernah merugi, ternyata ia selalu tunduk pada Alloh untuk bergantung kepada-Nya..

Setiap hari aku belajar meraba-raba, memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..

Ternyata aku-lah yang kurang mensyukuri segala nikmat dan karunia yang Engkau berikan.. ya Allah..

Bahwa di belahan dunia lain masih banyak orang-orang yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini....

Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allohu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapan-Nya.

Hanya aku lah yang masih saja merasa serba kekurangan serta mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi...

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain..
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku..

Tapi rezekiku tahu dimana diriku..

Dari lautan biru dan gunung, dari atas langit serta dari dalam bumi, Alloh Ta'ala telah memerintahkannya menuju kepadaku...
Alloh Ta'ala telah menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja..

Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

Manusia membanting tulang, demi angka-angka yang kita hitung sebagai simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Alloh menaruh sekehendak-Nya..

Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi zamzam justru muncul dari kaki sang bayi, Ismail a.s.

Ikhtiar itu perbuatan..

Rezeki itu kejutan..

Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak..

"Darimana dan digunakan untuk apa"


Allah berfirman, yang artinya :

"pada hari ini tidak ada yang teraniaya sedikitpun dan seorangpun tidak mendapat balasan, melain-kan sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan".[QS. Yaasiin: 54]

Karena rezeki hanyalah"hak pakai", bukan"hak milik".

Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain.

Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya aku juga harus iri pada takdir kematiannya....

astaghfirullaahal'adzim ...

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba yang hina ini...

Untaian kalimat"ini sejujurnya ditujukan untuk diri saya sendiri yang masih berupaya menata hati.


wassalamu'alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh

Mahluk Paling Bahagia Dan Mahluk Paling Sengsara

Assalamu'alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh



Siapakah makhluk paling bahagia, dan paling sengsara?
Pendapat orang berbeda-beda mengenai kebahagiaan dan kesengsaraan.

Tolak ukurnya pun masih tak jelas.
Ada yang berpikir, bahwa kebahagiaan itu adalah mempunyai harta, kedudukan, kekuasaan dan lain sebagainya.

Alhasil jika kita bertanya, apa itu bahagia? pasti kita akan temukan jawaban yang bermacam-macam.

Akan tetapi, jika kita ingin merujuk pada kitab Al-Qur'an, maka tolak ukur kebahagiaan adalah seberapa besar seseorang dapat menyerap rahmat Alloh swt.

Semakin banyak rahmat yang didapat maka ia akan semakin bahagia.

Semakin jauh dari rahmat Alloh, maka hidupnya akan semakin sengsara.

Jadi, jika kita bertanya kepada Al-Quran siapakah makhluk paling bahagia?

Maka jawabannya adalah Nabi Muhammad salallahu'alaihi wasalam.

Karena beliau adalah wujud rahmat itu sendiri. Rahmat Alloh yang paling sempurna bagi seluruh alam.


Allah berfirman, yang artinya ;

"Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam"
[Al-Anbiya:107]


Dan jika kita bertanya siapakah makhluk yang paling sengsara?
Maka jawabannya adalah makhluk yang telah diusir dari rahmat Alloh subhanahu wata'ala. Siapa lagi kalau bukan Iblis.

Dia (Alloh) Berfirman, (Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu hingga hari kiamat"
[Al-Hijr:34]


Sekarang kita sudah tahu siapa makhluk yang paling berbahagia dan paling sengsara.

Lalu pilihan ada di tangan kita, jika ingin bahagia maka dekati dan ikutilah makhluk yang paling bahagia.

Dan hati-hati, jika kita masih dekat dan mengikuti rayuan makhluk paling sengsara, mengijinkan kelalaian demi kelalaian merasuki jiwa kita, maka bersiaplah untuk merasakan kesengsaraan demi kesengsaraan.

Yang dipilihkan Allah untuk Rasulullah, merupakan sebuah kenyataan yang sangat besar.

Segala hal yang tidak menyenangkan menjelma menjadi sesuatu yang sangat dicintai.

Semoga kita tidak pernah jauh dari Rasulullah shalallahu'alaihi wasalam.


wasalamu'alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh.

Kamis, 13 Oktober 2016

Hindarilah Tujuh Perkara Yang Merusak Dan Membinasakan



Tujuh perkara yang merusak dan membinasakan


Tujuh perkara yang merusak dan membinasakan ini harus dihindari dan harus di waspadai, karena Rasulullah mengingatkan bahwa ketujuh perkara tersebut merupakan perbuatan yang menimbulkan dosa besar, karena para pelakunya akan mendapat balasan dari Allah sebab dari perkara tersebut.

Rasulullah SAW menyampaikan tujuh perkara yang merusak tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang artinya:

"Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan, para sahabat berkata:

"Wahai Rasulullah, apakah perkara-perkara itu?

Rasulullah menjawab:

Menyekutukan Allah, perbuatan sihir, membunuh orang yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, lari/mundur dari peperangan, dan menuduh berzina wanita mukmin yang menkehormatannya [HR Bukhari dan Muslim]


Berikut penjelasannya :



1. Menyekutukan Allah.


Tindakan Menyekutukan Adalah, syirik. Dalam Al-Qur'an telah banyak disebutkan agar manusia menerima keesaan Allah dan melarang manusia dari Menyekutukan dengan-Nya. Al-Qur'an juga telah menyebutkan bahwa syirik adalah dosa besar, dan Allah tidak akan pernah memaafkan manusia yang berbuat syirik. Al-Qur'an telah meyakinkan Manusia agar tidak berbuat syirik melalui ayat-ayatNya.

Allah berfirman :

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.(QS. 4:116)

Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.(QS. 16:20)

(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.(QS. 16:21)

Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut".(QS. 16:51)

Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta".(QS. 16:86)

dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.(QS. 22:31)

Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya,(QS. 30:33)

dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar.(QS. 35:22)



2. Perbuatan sihir.


Perkara yang merusak dan membinasakan yang kedu ialah sihir. Meskipun dengan canggihnya teknologi dengan zaman yang semakin maju, ternyata praktek-praktek sihir malah tidak bisa terhindar dari kemajuan zaman tersebut. Dengan nafsu keinginan-keinginan untuk memenuhi kehidupan, seperti :
Popularitas, kekayaan, kecantikan, dan lain-lain dengan jalan pintas berupa sihir. Dan biasanya pengguna sihir tersebut lebih percaya dengan sesuatu daripada Allah SWT, seperti pelat, santet, aji-aji sampai ilmu penggandaan uang yang sebenarnya lebih berujung kepada penipuan. 

Tentang sihir, Allah SWT berfirman, yang artinya :

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.(QS. 2:102)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(5:90)

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(QS. 5:91)

 Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"(QS. 6:59)

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 6:73)

Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena´jubkan).(QS. 7:116)

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".(QS. 7:188)

Berkata Musa: "Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.(QS.20:66)



3. Membunuh orang yang telah diharamkan oleh Allah SWT, kecuali dengan cara yang hak.


Perkara yang merusak dan membinasakan yang ketiga yaitu membunuh seseorang tanpa alasan yang benar. Bagaimanapun juga perbuatan ini adalah perbuatan terkutuk, karena sejatinya kehidupan dan kematian adalah hanya Allah SWT yang berhak untuk melakukannya. 

Tentang hal ini Allah SWT berfirman :

Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. 4:93)

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.(QS. 5:32)

 Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).(QS. 6:151)

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),(QS. 25:68)

 (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,(QS. 25:69)



4. Makan harta riba.


Makan riba adalahperkara yang merusak dan membinasakan selanjitnya. Riba di larang karena membuat orang enggan untuk bersusah payah untuk mendapatkan uang. Dan orang yang melakukan riba berarti orang tersebut tidak menginginkan keberkahan, karena didalam riba tidak ada berkah sama sekali dan Allah SWT telah melarang perbuatan ini.

Allah SWT berfirman :

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(QS. 2:275)

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.(QS. 2:276)

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. 2:282)


 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. 3:130)

Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.(QS. 4:16)


 (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. 7:157)



5. Makan harta anak yatim.


Makan harta anak yatim adalah perbuatan yang keji, karena sejatinya anak yatim adalah titipan Allah kepada kita sebagai muslim, dan kitalah yang harus menjaga. Dan perbuatan ini termasuk dalam perkara yang merusak dan membinasakan, dan para pelakunya akan diantarkan kepada neraka jahanam.

Allah SWT berfirman :

Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.(QS. 4:2)

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.(QS. 4:9)

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).(QS. 4:10)



6. Berpaling dan lari mundur dalam serangan /peperangan.


Berpaling dan lari dari perang dalam menghadapi orang-orang kafir merupakan perkara yang merusak dan membinasakan, karena merupakan perbuatan pengecut dan hanya akan menjadi pecundang. Dan ini berarti tidak percaya dengan kekuatan Allah SWT dan merupakan perbuatan yang hina.

Allah SWT berfirman :

Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.(QS. 8:14)

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).(QS. 8:15)

Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.(QS. 8:16)

Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. 8:17)

 Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.(QS. 8:18)

Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.(QS. 8:48)

Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.(QS. 54:45)

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. 57:4)



7. Menuduh berbuat zina / lacur kepada para wanita yang lengah lagi beriman.


Dan perkara yang merusak dan membinasakan yang terakhir adalah menuduh berbuat zina kepada wanita baik dan beriman lagi lengah. Dan orang yang menuduh sedemikian akan mendapatkan siksaan di akhir nanti. 

Allah SWT berfirman :

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.(QS. 24:2)

 Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.(QS. 24:3)

 Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.(QS. 24:4)

kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 24:5)


Demikianlah tentang tujuh perkara yang merusak dan membinasakan yang harus kita hindari, karena kesemuanya adalah merupakan perbuatan keji dan laknat.