Rasulullah SAW. sebenarnya telah menantang orang-orang arab dengan Al-Qur'an, padahal Al-Qur'an itu sendiri diturunkan dalam bahasa mereka, dan mereka sendiri ahli dalam bahasa itu beserta retorikanya. Namun, mereka tidak mampu membuat apapun seperti Al-Qur'an atau membuat sepuluh surah saja, bahkan satu surah pun seperti Al-Qu'ran. Maka terbuktilah kemukjizatan Al-Qur'an dan terbukti pula kerasulan Muhammad SAW. Allah SWT telah menjaganya dan menjaga pula penyampaiannya yang beruntun, sehingga tidak ada penyimpangan atau perubahan apapun.
Tentang malaikat Jibril a.s. yang membawa Al-Qur'an, maka terbuktilah kemukjizatan Al-Qur'an itu, diantaranya dilukiskan oleh firman Allah :
193. dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
(QS. Asy-Syuuraa: 193)
(QS. Asy-Syuuraa: 193)
19. sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
20. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ´Arsy,
21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.
(QS. At-Takwir: 19-24)
(QS. At-Takwir: 19-24)
77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79. Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
(QS. Al-Waaqi'ah: 77-79)
(QS. Al-Waaqi'ah: 77-79)
Dan Keistimewaan yang dimiliki Al-Qur'an sebenarnya adalah penyempurnaan dari kitab-kitab sebelumnya, dan keistimewaan yang demikian tidak dimiliki oleh kitab-kitab terdahulu, karena kitab-kitab itu diperuntukkan bagi satu waktu tertentu, maka benarlah Allah SWT dengan firman-Nya :
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)
Risalah Al-Qur'an disamping ditujukan kepada manusia, juga ditujukan kepada bangsa jin.
Allah SWT berfirman:
29. Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
30. Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus
31. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
(QS. Al-Ahqaaf: 29-31)
(QS. Al-Ahqaaf: 29-31)
Dengan keistimewaan itu, Al-Qur'an telah memecahkan problem-problem yang dihadapi manusia dalam berbagai segi kehidupan, baik jasmani dan rohani maupun segi kehidupan lainnya seperti, sosial dan ekonomi serta politik tentu saja dengan pemecahan yang sangat bijaksana, karena Al-Qur'an benar-benar diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.
Pada setiap problem tersebut Al-Qur'an telah meletakkan sentuhannya yang mujarab dengan dasar-dasar yang umum yang dapat dijadikan landasan untuk manusia guna melakukan langkah-langkah kehidupannya yang perlu diambil pada setiap zaman dan waktu. Dengan demikian Al-Qur'an selalu memperoleh kelayakannya disetiap waktu dan tempat serta suasana. Karena Kitab suci Al-Qur'an adalah kitab orang-orang Islam, dan Islam adalah agama yang abadi.
Al-Qur'an adalah obat yang paling mujarab untuk mengobati problem-problem manusia yang telah menyiksa hati nuraninya, memperbaiki moral dan akhlak manusia yang telah rusak, dimana sudah tidak ada lagi pelindung dari kejatuhannya dalam jurang kehinaan. Siapa pun yang mau mengikuti petunjuk Allah SWT. yang telah disampaikannya melalui Kitab Suci Al-Qur'an, maka kehidupannya tidak akan pernah celaka dan juga tidak akan pernah sesat.
Allah SWT. berfirman :
123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka
124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
(QS. Thaahaa: 123-124)
(QS. Thaahaa: 123-124)
Untuk menerangi kehidupan agar menjadi terang, kaum muslimin sendirilah yang harus membangun obor ditengah-tengah gelapnya sistem-sistem dan prinsip-prinsip lain. Mereka harun menjauhkan diri dari gemerlapnya dunia yang sebenarnya adalah palsu. Mereka harus membimbing manusia yang terombang-ambing di lautan kebingungan dengan Al-Qur'an, sehingga bisa melihat pantai keselamatan dan berhasil menggapai pantai tersebut.
Sebenarnya apakah tujuan dibalik turunnya Al-Qur'an yang selalu kita peringati?
Dilihat dari berbagai segi kehidupan dan aspek di setiap kondisi manusia, maka Al-Qur'an yang selalu kita peringati waktu turunnya mempunyai tujuan, antara lain :
1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan semesta alam, keyakinan yang didalamnya tidak ada keraguan, keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu konsep teologis, tetapi lebih dari itu merupakan falsafah hidup dan kehidupan manusia.
2. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab,yakni bahwa umat manusia merupakan suatu umat ynag seharusnya dapat bekerja sama dalam bentuk pengabdian kepada Allah SWT. dan pelaksanaan tugas kekhalifahan.
3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antara suku atau bangsa, melainkan kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat, natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman dan rasio, kesatuan kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan kemerdekaan dan determinisme, kesatuan sosial, kesatuan politik, kesatuan ekonomi. Dan kesemuanya di bawah satu keesaan, yaitu keesaan Allah SWT.
4. Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerjasama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
5. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia, dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan juga tentu saja adalah agama.
6. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan manusia yang bermasyarakat.
7. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan falsafah kolektif komunisme, menciptakan ummatanwashatan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada keburukan dan kemunkaran.
8. Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi, guna menciptakan suatu peradaban yang sejalan dengan jatidiri manusia, dengan panduan Nur Ilahi.
Demikianlah tujuan diturunkannya Kitab Suci Al-Qur'an demi kebaikan kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar