Penuntun Jiwa: Keutamaan Bagi Pembaca Kitab Suci Al-Qur'an

Jumat, 21 Oktober 2016

Keutamaan Bagi Pembaca Kitab Suci Al-Qur'an



Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasul-Nya, keluarga dan sahabatnya.

Kitab suci Al-Qur'an yang sampai saat ini sering kita membacanya telah berusia sekitar 14 abad, terhitung sejak nabi Muhammad SAW diangkat oleh Allah SWT sebagai nabi pada sekitar 611 M. Jika di hitung dengan tahun Hijriyah, maka Mushaf yang ada sekarang ini sudah berumur 1.423 tahun. Suatu waktu yang bisa di bilang sangat lama untuk sebuah bangsa. Namun demikian, Al-Qur'an yang ada sekarang ini masih tetap seperti dulu pada saat diturunkannya pertama kali kepada nabi Muhammad SAW. Tidak ada satu ayat pun yang tertinggal, bahkan tidak ada satu kata atau huruf pun yang hilang.

Membaca Al-Qur'an adalah suatu keharusan yang sebenarnya telah diisyaratkan di dalam kitab itu sendiri, dimana hak bagi setiap muslim adalah agar selalu menjaga untuk membacanya.
Allah berfirman :

 Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut: 45)

 Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya. (QS. Al-Kahfi: 27)


Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: "Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan". (QS. An-Naml: 92)


Dan membaca Al-Qur'an merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala disisi Allah SWT, nilai membaca Al-Qur'an terdapat dalam hadits yang artinya :

"Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan di balas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf". [HR at-Tirmidzi dan Ibnu Mas'ud]

Penjelasan lain tentang keutamaan orang-orang yang selalu membaca kitab suci Al-Qur'an terdapat dalam Firman-Nya :


QS. Faathir: 29-30


Lebih lengkapnya tentang keutamaan-keutamaan orang yang membaca, belajar dan mengajarkan Al-Qur'an terdapat dalam beberapa hadits berikut ini ;

1. "Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya".(HR Bukhari)

"Orang yang membaca Al-Qur'an dengan mahir, ia akan bersama dengan malaikat yang mulia. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan masih ada tampak kesulitan, maka ia memperoleh dua pahala".(HR Bukhari-Muslim)

3. "Seorang Mukmin yang mampu membaca Al-Qur'an laksana buah jeruk; aromanya wangi dan manis rasanya.
Sementara seorang Mukmin yang tak mampu membaca Al-Qur'an laksana buah koran; tidak beraroma mesti manis rasanya.
Orang munafik yang mampu membaca Al-Qur'an laksana bunga; aromanya semerbak tapi pahit rasanya.
Adapun orang munafik yang tidak mampu membaca Al-Qur'an bagaikan pare; tidak beraroma dan rasanya pun pahit".( HR Bukhari-Muslim)

4. "Sesungguhnya dengan kalam ini (Al-Qur'an) Allah mengangkat derajat umat dan merendahkan yang lainnya".(HR Muslim)

5. "Bacalah Al-Qur'an, karena pada hari kiamat ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya".(HR Muslim)

6. "Seseorang tidak boleh hasud kecuali dalam dua hal.
Pertama, kepada seseorang yang telah Allah berikan Al-Qur'an dan menyibukkan diri dengan siang dan malam.
Kedua, kepada orang yang telah diberi harta oleh Allah dan ia memberikan infak siang malam".(HR Muslim)
Hasud adalah sikap sesorang yang mengharap agar nikmat yang di terima oleh orang lain hilang daripadanya, dan itu diharamkan oleh agama Islam. Sedangkan hasud yang terdapat dalam hadits tersebut adalah yang terkenal ghibthah, yaitu seseorang yang menginginkan untuk memperoleh kebaikan seperti yang diperoleh orang lain, tanpa berkeinginan nikmat yang diterima orang lain itu hilang darinya. Hasud ghibthah tersebut diperbolehkan dalam agama Islam.

7. Allah swt berfirman, "Siapa yang menyibukkan diri dengan Al-Qur'an dan berdzikir kepada-Ku (sehingga lupa) tidak meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan yang lebih baik dari pada yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Keutamaan kalam Allah dibandingkan dengan yang lainnya, laksana keutamaan Allah dibandingkan dengan para makhluk-Nya".(HR at-Tirmidzi)

8. "Orang yang mulutnya tidak pernah membaca Al-Qur'an, laksana rumah tua yang tak terawat yang ditinggalkan penghuninya".(HR at-Tirmidzi)

9. "Dikatakan kepada pemilik (pembaca-penghafal) Al-Qur'an, 'bacalah, lembutkanlah, dan tartikanlah, layaknya engkau bacakan di dunia. Kedudukannya adalah pada ayat-ayat terakhir yang engkau baca".(HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i)

10. "Siapa yang membaca Al-Qur'an serta berusaha mengamalkannya, maka kelak di hari kiamat, kedua orang tuanya akan di beri mahkota yang bersinar lebih baik daripada sinar matahari di dunia. Bagaimana menurutmu orang yang mampu melaksanakan hal ini?"(HR Abu Dawud)

11. "Bacalah Al-Qur'an, karena Allah tidak akan menyiksa hati orang yang menjaga Al-Qur'an.Al-Qur'an ini benteng Allah; siapa yang masuk kedalamannya akan aman. Dan berilah kabar gembira siapa saja yang mencintai Al-Qur'an".(HR ad-Darimi)

12. "Orang yang paling berhak menjadi imam suatu masyarakat adalah yang paling baik membaca Al-Qur'an".(HR Muslim)
Para ulama jumhur berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an lebih utama dibandingkan membaca tasbih, tahlil, maupun zikir-zikir lainya.

Membaca Al-Qur'an adalah zikir yang paling baik. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap muslimin dan mukminat untuk selalu membaca (zikir) Al-Qur'an setiap hari agar hati selalu ingat kepada Allah, dan Allah selalu memberi petunjuk, sehingga hati menjadi tenang dan jernih.

Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat".
(QS. ar-Ra'd: 30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar