Penuntun Jiwa: Mahluk Paling Bahagia Dan Mahluk Paling Sengsara

Kamis, 06 April 2017

Mahluk Paling Bahagia Dan Mahluk Paling Sengsara

Assalamu'alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh



Siapakah makhluk paling bahagia, dan paling sengsara?
Pendapat orang berbeda-beda mengenai kebahagiaan dan kesengsaraan.

Tolak ukurnya pun masih tak jelas.
Ada yang berpikir, bahwa kebahagiaan itu adalah mempunyai harta, kedudukan, kekuasaan dan lain sebagainya.

Alhasil jika kita bertanya, apa itu bahagia? pasti kita akan temukan jawaban yang bermacam-macam.

Akan tetapi, jika kita ingin merujuk pada kitab Al-Qur'an, maka tolak ukur kebahagiaan adalah seberapa besar seseorang dapat menyerap rahmat Alloh swt.

Semakin banyak rahmat yang didapat maka ia akan semakin bahagia.

Semakin jauh dari rahmat Alloh, maka hidupnya akan semakin sengsara.

Jadi, jika kita bertanya kepada Al-Quran siapakah makhluk paling bahagia?

Maka jawabannya adalah Nabi Muhammad salallahu'alaihi wasalam.

Karena beliau adalah wujud rahmat itu sendiri. Rahmat Alloh yang paling sempurna bagi seluruh alam.


Allah berfirman, yang artinya ;

"Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam"
[Al-Anbiya:107]


Dan jika kita bertanya siapakah makhluk yang paling sengsara?
Maka jawabannya adalah makhluk yang telah diusir dari rahmat Alloh subhanahu wata'ala. Siapa lagi kalau bukan Iblis.

Dia (Alloh) Berfirman, (Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu hingga hari kiamat"
[Al-Hijr:34]


Sekarang kita sudah tahu siapa makhluk yang paling berbahagia dan paling sengsara.

Lalu pilihan ada di tangan kita, jika ingin bahagia maka dekati dan ikutilah makhluk yang paling bahagia.

Dan hati-hati, jika kita masih dekat dan mengikuti rayuan makhluk paling sengsara, mengijinkan kelalaian demi kelalaian merasuki jiwa kita, maka bersiaplah untuk merasakan kesengsaraan demi kesengsaraan.

Yang dipilihkan Allah untuk Rasulullah, merupakan sebuah kenyataan yang sangat besar.

Segala hal yang tidak menyenangkan menjelma menjadi sesuatu yang sangat dicintai.

Semoga kita tidak pernah jauh dari Rasulullah shalallahu'alaihi wasalam.


wasalamu'alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar