Penuntun Jiwa: Delapan Bencana Yang Mengintai Bagi Orang Yang Mempunyai Sifat Dengki

Rabu, 28 September 2016

Delapan Bencana Yang Mengintai Bagi Orang Yang Mempunyai Sifat Dengki






Dengki adalah penyakit yang berbahaya dan aib yang besar, yaitu menginginkan hilangnya nikmat Allah dari siapa yang diberi nikmat olehNya dari makhlukNya. Ini adalah permusuhan terhadap Allah, dan ini adalah salah satu sifat kaum Yahudi dan kaum kafir. 


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلَا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
105. Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.[Al-Baqarah : 105]


Dia berfirman :
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
109. Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.[QS. Albakarah:109]


Dia berfirman tentang Yahudi yang dengki kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.[An-Nisa : 54]

Mengatasi hasad agar lenyap dari manusia ialah dengan meminta perlindungan kepada Allah darinya dan memintaNya agar menyembuhkannya darinya serta memperbanyak berdzikir kepada Allah, ketika melihat sesuatu yang dikaguminya.

Adapun cara mengatasinya dalam hubungannya dengan orang yang didengki ialah memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan orang yang dengki, membaca Mu’awwidzatain, berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertawakal kepadaNya.


MENGHILANGKAN HASAD BERIKUT NODANYA DARI DIRINYA DAN KELUARGANYA

Pertanyaan

Syaikh Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Bagaimana seseorang dapat mengenyahkan kedengkian dari dirinya dan keluarganya ?

Jawaban

Dengki adalah menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang yang didengki. Ini adalah sifat tercela karena termasuk sifat Iblis, sifat Yahudi dan sifat makhluk terburuk, baik dahulu maupun sekarang. Dan, karena ini merupakan penentangan terhadap ketentuan Allah dan tidak ridha dengan pembagianNya.

Setiap muslim harus berusaha membuang dari dirinya sifat dengki tersebut dengan cara ridha terhadap qadha dan qadarNya serta mencintai kebaikan yang dimiliki saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Artinya : Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri” [Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 13 Kitab Al-Iman]

Ia mengenyahkan sifat dengki dari dirinya juga dengan sarana-sarana yang mendatangkan kebaikan baginya, serta menolak keburukan darinya dengan berbaik sangka kepada Allah dan mengharapkan apa yang terdapat di sisiNya.

Ia menolak dari dirinya dan keluarganya buruknya kedengkian orang-orang yang dengki, dengan meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan mereka.

Allah telah memerintahkan NabiNya dalam surah Al-Falaq supaya meminta perlindungan dari keburukan pedengki ketika dengki. Demikian pula menolak keburukan para pedengki dengan sedekah, kebaktian, dan berbuat kebajikan kepada kaum fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Terutama ketika mendapatkan harta, sedangkan di sisinya terdapat seseorang dari kalangan yang membutuhkan yang memandangnya, maka hendaknya ia bersedekah kepada mereka dan menghentikan pandangan mereka kepada apa yang ada di tangannya. Wallahu ‘alam

[Kitab Ad-Da’wah, Fatwa-fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan, jilid I, hal. 68-69]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-3, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerjemah Amir Hamzah, Penerbit Darul Haq]

Sebenarnya sifat dengki itu asalnya dari Qabil dengan perbuatannya sewaktu membunuh saudara kandungnya yaitu Habil, sehingga dia menjadi kafir dengan sifat hasud/dengkinya.
Dan ketahuilah bahwa sifat dengki itu mempunyai delapan bencana.

Apakah delapan bencana tersebut?





1. Merusak ketaatan, seperti diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. dari Nabi SAW.

"Jauhilah olehmu sekalian akan sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu makan/menghapuskan beberapa kebaikan, sebagaimana api makan/menghapuskan kayu bakar dan rumput"
Ya'ni bisa menyebabkan kufur.


2. Menyebabkan atau mendorong berbuat durhaka, karena orang yang dengki itu tidak sepi dari ghibah, dusta, mencaci, mengumpat sebagaimana kebiasaan.

Dari Dhamrah bin Tsa'labah:

" Tepat saja orang-orang itu baik, selama mereka itu tidak saling mendengki".


3. Menghalangi akan syafaat.
Dari Abdullah bin Basyar dari Nabi SAW, :

"Tidak termasuk golonganku si pendengki, orang adu domba, orang yang mempunyai ilmu kedukunan, dan saya pun tidak dari golongannya"

Kemudian beliau membaca ayat yang artinya :

"Orang-orang yang menyakiti hati orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dengan apa-apa yang tidak mereka usahakan, maka sungguh mereka itu telah melakukan dusta dan dosa yang nyata".


4. Masuk neraka (Dailamy).
Dari Ibnu Umar bin Anas bin Malik ra. , Nabi SAW bersabda yang artinya :

"Enam orang yang akan masuk neraka sebelum hisab dengan sebab enam perbuatan :

1). Para penguasa dengan tindakan aniaya mereka,
2). Orang arab dengan kefanatikannya,
3). Para penjajah dengan kesombongannya,
4). Para pedagang dengan perbuatan khianatnya,
5). Orang desa dengan kebodohannya,
6). Para ulama dengan sifat dengkinya.


5. Melaksanakan sesuatu untuk membahayakan Orang lain. Oleh karena itu Allah SWT telah menyuruh agar supaya kita mohon perlindungan dari kejahatan orang yang mendengki, sebagaimana kita mohon perlindungan juga dari kejahatan setan yang dirajam, 

Allah SWT berfirman :
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
"Dan dari kejahatan si pendengki apabila ia mendengki".[QS. Al-Falaq: 5]

Nabi SAW bersabda yang artinya :

"Mintalah pertolongan atas terlaksananya beberapa hajat dengan tersembunyi, katana sesungguhnya tiap-tiap orang yang mempunyai nikmat itu di dengki".


6. Sulit dan susah yang tanpa faedah bahkan tetap berdosa dan durhaka.

Berkata Ibnus Sammaki :

"Saya belum pernah melihat orang-orang yang aniaya, seperti orang yang di aniaya dari orang yang berbuat hasud, yaitu selalu sulit, pikiran bingung, dan susah selalu".


7. Hatinya buta/tertutup sehingga hampir tidak paham/tidak tahu hukum-hukum Allah SWT.

Kata Sufyan :

"Jangan engkau menjadi orang yang dengki lagi cepat-cepat mengambil kesimpulan".


8. Terhalang (dari kebaikan) dan rendah, sehingga hampir tidak pernah berhasil maksudnya, bahkan membantu musuhnya.
Oleh karena itu telah dikatakan :

"Orang yang hasud itu tidak akan menjadi tuan/tidak akan berhasil.


Demikianlah betapa bahayanya pendengki, maka hati-hatilah dan jauhilah dengan sifat dengki, karena yang pertama kali yang berbuat dengki di langit adalah iblis terkutuk, maka berkelanjutanlah sifat dengki itu seperti yang ada sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar