Manusia adalah mahluk yang paling sempurna, tetapi belum tentu menjadi mahluk yang mulia. Perjalanan kehidupan seorang insan manusia akan selalu mengalami perubahan dari berbagai macam persoalan dan permasalahan yang sebenarnya merupakan suatu kebutuhan yang akan menguji kesabaran dalam menentukan kemana sebenarnya arah yang akan dituju.
Dalam kehidupan di dunia, menusia akan melalui masa-masa atau perubahan perjalanan hidup yang tidak dapat dihindarkan dalam bentuk tiga fase:
1. Fase Taklid
Fase taklid adalah fase meniru orang lain, memakai kepribadian mereka, dan bahkan gerak-gerik apa saja selalu meniru kelakuan mereka.
Munculnya taklid itu karena tumbuh perasaan yang berlebihan dari kekaguman, ketergantungan, dan kecenderungan yang sangat kuat dalam diri seseorang.
Sikap taklid sering kali membawa orang meniru gerakan, suara dan yang lainnya. Padahal ini, tanpa disadari, semua merupakan pembunuhan secara paksa terhadap karakter dan sifat diri sendiri.
Sungguh mereka itu sangat menderita karena melakukan sesuatu yang sangat bersebrangan dengan kecenderungan mereka sendiri. Mereka akan selalu berjalan mundur, mereka tidak akan pernah bisa maju karena selalu terhalang oleh apa yang mereka tirukan.
Mereka membiarkan suara aslinya yang sebenarnya adalah kemampuan yang bisa diandalkan, tetapi selalu sama dengan suara orang lain, dan meninggalkan cara berjalannya demi meniru jalan orang lain.
Tetapi alangkah indahnya seandainya saja yang di taklid atau ditiru itu adalah sifat-sifat yang terpuji yang akan memperkaya amalan-amalan yang akan selalu mendampingi usia hidup dan juga akan mengangkat status sosial serta akan menjadi manusia yang diridhoi dengan selalu berada disisi Allah Subhanahuwata'ala.
Misalnya, taklid atau meniru dalam hal ilmu pengetahuan, dan terhadap kedermawanan orang lain. Namun yang sangat mengherankan adalah bahwa mereka bertaklid sampai dengan makhraj huruf, cara bicara, sampai cara memberi isyarat dengan tangan.
Kita adalah makhluk spesial dan unik. Kita akan dikenal lewat sifat dan kemampuan kita sendiri. Sejak menciptakan Adam hingga nanti mencapai ujung kiamat yang mengakhiri perjalanan alam ini, tidak akan ada dua orang sama persis dengan yang lain dalam bentuk fisik.
Dan, berlainan bahasamu dan warna kulitmu (QS. Ar-Rum:22)
Pertanyaannya kemudian:
Mengapa kita ingin sama dengan orang lain dalam sifat, bakat dan kemampuan?
Sesungguhnya, keindahan suara adalah karena memang tidak sama, dan prestasi yang bagus itu karena kita memiliki spesifikasi yang sangat berbeda.
Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan mereka yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat (QS.Fathir: 27).
2. Fase Menyeleksi
Semua manusia yang berfikir, entah mereka percaya Tuhan atau tidak sejatinya akan percaya dengan teori nature selection (seleksi alam). Seleksi alam adalah hakikat kehidupan yang kita jalani sehari-hari di bumi yang kita pijak ini.
Dengan atau tanpa mengambil pelajaran dari setiap aral yang kerap dihadapkan pada diri kita, alam akan selalu menyeleksi semua umat manusia untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang pilihan yang telah berhasil melewati masa-masa sulitnya dengan mengerahkan semua yang mereka miliki.
Meski banyak orang yang tergoda dengan cara-cara instan tapi alam tetap tidak bisa ditipu. Bias kesuksesan materi dan jabatan akan menjadi bumerang bagi mereka yang menempuh cara seperti ini (instan). Karenanya Hanya takdir yang bisa merubah seleksi alam.
3. Fase Berinovasi
Inovasi adalah suatu ide atau penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif.
Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada. Inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seseorang.
Karena seseorang yang selalu melakukan inovasi dalam usahanya juga akan selalu menemukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga keuntungan dan kesuksesan akan ia raih walau harus mengerahkan seluruh kemampuannya. Dengan inovasi juga akan berdampak positif dalam perkembangan dan kemajuan yang merupakan implikasi dari karakteristik seseorang yang mampu membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya.
Kreatifitas dan inovasi secara tidak langsung menjadi sifat pembeda antara seseorang dengan orang lainnya. Dan seorang yang selalu berinovasi akan selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, tidak seperti yang dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang.
kreatif dan inovatif adalah suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.
Baik langsung maupun tidak langsung seseorang yang berinovasi adalah orang yang mampu membawa perubahan pada lingkunganya. Disisi lain ia juga orang yang sanggup menerima perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. Ia juga berani mengambil resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang ia ambil.
Sesorang yang berinovasi juga akan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yang sulit dan serba kalut. Karena disaat semua resah, ia memiliki kreasi dan inovasi untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.
Inovasi selangkah lebih maju dari kreasi karena inovasi bukan hanya menambah sudut baru tapi lebih dari itu, orang-orang yang memiliki kemampuan inovasi mampu membuat sesuatu yang baru dan belum pernah ada dan sangat dibutuhkan berdasarkan perkembangan zaman sehingga seorang inovator mampu menerawang segala sesuatu yang belum pernah ada dan sangat dibutuhkan.
Demikianlah tiga fase yang akan selalu dihadapi oleh kita dalam kehidupan sehari-hari..
Semoga bermanfaat...
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar