Penuntun Jiwa: Seekor Burung Pelatuk Dan Sebatang Pohon

Sabtu, 17 Februari 2018

Seekor Burung Pelatuk Dan Sebatang Pohon

Assalamualaikum Wr. Wb.


Pembaca yang selalu dirahmati Allah..

Marilah terlebih dahulu kita panjatkan puja dan puji syukur atas segala karunia yang Allah berikan terhadap diri kita yang sebenarnya sangatlah hina dengan penuh berlumur dosa,

tetapi kita kan selalu meminta permohonan ampun kepada-NYA atas segala dosa yang kita perbuat.

Shalawat serta sallam atas junjungan kita Nabi Agung Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.


Banyak orang berusaha untuk berbaik hati dan memuji diwaktu kita  dalam kesuksesan, hal ini ketika kita memiliki jabatan yang lebih tinggi, atau memiliki kekayaan lebih banyak darinya, atau kita lebih pintar darinya, dan lain sebagainya.

Sikap baik ini ia tunjukkan untuk mendapatkan kepercayaan dari kita, dengan begitu tujuannya pun akan mudah untuk diraih.

Disisi lain, ketika kita dalam kemelaratan dan benar-benar dalam kesusahan, ia malah memperlakukan kita dengan buruk.


Berikut ini sepenggal kisah seekor burung pelatuk dan sebuah pohon.



Ada sebuah pohon yang sedang berbuah lebat, buahnya terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan.

Seekor burung jalak terbang ke pohon tersebut, dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut.

"Pohon yang subur, engkau terlihat indah dgn buah-buah pohon ini."

Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak, "Teman, tinggallah ditempat saya!."

Kemudian, seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, "Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus."

Pohon berkata kepada burung kenari ini, "Jika engkau ingin memakan buah, silahkan ambil saja!"

Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk di sana-sini di badan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk.

Burung pelatuk berkata, "Saya melihat di dalam tubuh Anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka Anda akan sakit dimakan ulat..."

Si pohon dengan marah berkata, "Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya, cepat pergi dari sini!" Burung pelatuk akhirnya terbang pergi.

Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur.

Akhirnya dahannya juga layu, tdk bisa berbuah lagi.
Burung jalak terbang meninggalkannya.., burung kenari juga tdk datang bernyanyi lagi..

Pada saat ini burung pelatuk datang lagi, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan, dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat di tubuh pohon terpatuk habis.

Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi.

Pada saat ini, pohon dengan perasaan terharu berkata, "Yang bernyanyi dan memuji Anda belum tentu adalah seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukkan kekurangan Anda, juga bisa membantu Anda, inilah teman sejati."


Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mengelus untuk memanipulasi.

Hikmah yang didapat;

Orang yang berbuat baik pada kita saat kita sedang dalam kejayaan belum tentu akan terus ada disaat kita dalam penderitaan.

Marilah kita belajar melihat mana yg bener-benar teman dan mana yang sekedar memanfaatkan..

Semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar