Penuntun Jiwa: Keistimewaan Kitab Suci Al-Qur'an

Kamis, 06 Oktober 2016

Keistimewaan Kitab Suci Al-Qur'an





Al-Qur'an adalah kitab suci yang terakhir yang diturunkan Allah SWT dengan perantaraan malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW sebagai kunci kesempurnaan dan kesimpulan terbaik dari semua kitab-kitab suci terdahulu yang pernah diturunkan nabi-nabi dan rasul-rasul yang diutus Allah SWT sebelum nabi Muhammad SAW.

Allah berfirman:

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ

Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),  [QS. At-Takwir: 19]


Al-Qur'an yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan satu-satunya nama pilihan yang sungguh tepat yang Allah berikan kepada nabi Muhammad SAW untuk umat Islam, yang mempunyai kekuatan dan mempunyai kedudukan, karena tidak ada satu bacaan pun yang dapat menyamai apalagi menandingi  bacaan Al-Qur'an semenjak manusia mengenal tulisan dan bacaan sekitar limaribu tahun yang lalu.

Allah berfirman:

ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ

Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ´Arsy, [QS. At-Takwir: 20]



Dan sampai dengan saat ini Al-Qur'an terus dibaca oleh jutaan umat islam di seluruh dunia, walaupun mereka belum tentu mengerti makna dan arti serta tidak dapat menulis dengan huruf-hurufnya. Bahkan huruf demi hurufnya terus di hafalkan oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.

Tidak ada bacaan satupun yang memperoleh perhatian lebih seperti bacaan Al-Qur'an, bukan hyanya riwayat dan sejarah secara umum yang diperhatikan secara lebih istimewa, tetapi juga dari ayat demi ayat nya, baik dari segi masa, musim, dan saat turunnya, sampai kepada sebab-sebab serta waktu diturunkannya.

Al-Qur'an dipelajari bukan hanya dari susunan redaksi pemilihan kosakatanya, tetapi juga arti dan makna yang terkandung di dalamnya, baik yang tersurat dan tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua telah dituangkan dalam jutaan jilid buku, dari generasi sebelumnya sampai kepada generasi berikutnya. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering tersebut, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semuanya tetep selalu mengandung kebenaran. Al-Qur'an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing.

Al-Qur'an adalah sebuah kitab yang sangat teratur tata cara pembacaannya, mana yang di pendekan, di panjangkan, di pertebal atau di perhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang atau atau yang boleh, atau harus memulai atau berhenti, bahkan diatur lagu iramanya, sampai pada etika membacanya.

Tidak ada seorangpun yang telah mampu dan berani memainkan alat bernada nyaring dan demikian luas getaran yang diakibatkannya, seperti yang di baca Muhammad (Al-Qur'an)

Demikian terpadunya keindahan bahasa dalam Al-Qur'an, dengan ketelitian dan keseimbangannya serta kedalaman makna, kekayaan dan kebenarannya, kemudahan pemahaman dan kehebatan kesan yang ditimbulkannya.

Keagungan dan kesempurnaan Al-Qur'an bukan hanya diketahui atau dirasakan oleh mereka yang mempercayai dan mengharapkan petunjuk-petunjuknya, tetapi juga oleh semua yang telah mengenal secara dekat kepada Al-Qur'an.

Kemajuan dan perkembangan berpikir manusia senantiasa disertai oleh wahyu yang sesuai dan dapat memecahkan problem-problem yang dihadapi oleh kaum setiap rasul saat itu, sampai perkembangan itu mengalami kematangannya. Allah SWT menghendaki agar risalah Muhammad SAW muncul di dunia ini. Maka, di utuslah beliau disaat manusia sedang mengalami kekosongan para rasul, untuk menyempurnakan "bangunan" saudara-saudara pendahulunya (para rasul) dengan syari'atnya yang universal dan abadi, serta dengan kitab yang diturunkannya yaitu Al-Qur'an.

Al-Qur'an adalah risalah Allah SWT untuk setiap manusia.






Firman Allah yang menyebutkan hal tersebut:


قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
 ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

158. Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".[Al-A'raaf: 158]


تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,[Al-Furqaan: 1]


مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.[Al-Ahzab: 40]


وَيَضِيقُ صَدْرِي وَلَا يَنْطَلِقُ لِسَانِي فَأَرْسِلْ إِلَىٰ هَارُونَ

Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.[Asy-Syuuraa: 13]


نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ'

Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),[Asy-Syuuraa: 193]


إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ

Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),[QS. At-Takwir: 19]


ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ

Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ´Arsy,[QS. At-Takwir: 20]


مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ

Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.[QS. At-Takwir: 21]


وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُونٍ

Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.[QS. At-Takwir: 22]


وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ

Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.[QS. At-Takwir: 23]


وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ

Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.[QS. At-Takwir: 24]


إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ

Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,[QS. Al-Waaqi'ah: 77]


فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ

Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),[QS. Al-Waaqi'ah: 78]


لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.[Al-Waaqi'ah: 79]


وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.[QS. Al-Ahqaaf: 29]


قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ

Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.[QS. Al-Ahqaaf: 30]


يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.[Al-Ahqaaf: 31]


قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.[Thaahaa: 123]


وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".[Thaahaa: 124]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar